Noviana, Anggie Restu (2019) Analisis Break Event Point(BEP) Sebagai Alat Perencanaan Penjualan Pada Tingkat Laba yang Diharapkan (Studi Kasus Pada PTPN VII Unit Bekri Tahun 2016-2018). Skripsi (S1) thesis, Universitas Muhammadiyah Metro.
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (78kB) | Preview |
|
|
Text
COVER.pdf Download (4MB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (158kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (209kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (42kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (39kB) | Preview |
Abstract
Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui tingkat penjualan minimal sebelum penentuan laba, dan setelah penentuan laba tahun 2016 – 2018, dan dilanjutkan BEP sebelum penentuan laba dan setelah penentuan laba 2016 – 2018. Perusahaan menginginkan kenaikan tingkat penjualan pada tahun 2016 sebesar 15%, 2017 sebesar 10%, dan tahun 2018 sebesar 30%. Penelitian ini dapat digunakan oleh manajemen perusahaan sebagai bahan pertimbangan untuk mengetahui tingkat penjualan dan penentuan laba dimasa yang akan datang. Metode yang digunakan oleh peneliti yaitu metode Analisis Kuantitatif. Teknik pengumpulan data berdasarkan Studi pustaka, studi lapangan, dan wawancara. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini Break Event Point (Titik impas), Rasio Margin Kontribution (perbandingan pendapatan dari selisih penjualan dan biaya variabel dipresentasekan), Margin Of Safety (batas keamanan). Hasil Analisis dari pembahasan, Perhitungan Break Event Point (BEP) sebelum penentuan Laba pada PTPN VII Unit Bekri Lampung Tengah tahun 2016 produksi Minyak Kelapa Sawit mencapai Break Event Point(BEP) Rp. 28.515.678.884 atau pada saat penjualan 3.738.501 kg. dan pada produksi Minyak Inti Sawit Rp. 835.512.136 dan pada saat penjualan 231.711 kg. Pada tahun 2017 produksi Minyak Kelapa Sawit mencapai Break Event Point Rp. 17.538.148.989 dan pada saat penjualan 2.722.395 kg, dan pada produksi minyak inti sawit Rp. 769.526.689 dan pada saat penjualan 194.096 kg. Pada tahun 2018 produksi minyak kelapa sawit mencapai Rp. 103.144.553.486 dan pada saat penjualan 16.001.461 kg. dan pada produksi minyak inti sawit Rp. 1.517.966.631 dan pada saat penjualan 419.542 kg. Dapat diketahui juga Break Event Point (BEP) setelah Penentuan Laba Pada Produksi Minyak Kelapa Sawit tahun 2016 sebesar Rp. 21.573.659.680 atau 2.502.746 Kg, pada Tahun 2017 Rp. 18.453.624.090 atau 2.090.759 Kg, dan pada Tahun 2018 sebesar Rp. 73.391.316.904 atau 10.990.240 Kg. Break Event Point (BEP) setelah Penentuan Laba pada Produksi Minyak Inti Sawit tahun 2016 sebesar Rp. 827.469.773 atau 200.644 Kg, pada Tahun 2017 sebesar Rp. 764.614.817 atau 175.816 Kg, dan Pada Tahun 2018 sebesar Rp. 1.294.093.854 atau 305.397 Kg.
Item Type: | Thesis (Skripsi (S1)) |
---|---|
Additional Information: | 004/Manajemen/2020 |
Uncontrolled Keywords: | Break Event Point (BEP), Perencanaan Penjualan, dan Laba |
Subjects: | 600 Ilmu Terapan > Manajemen |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis > S1 Manajemen |
Depositing User: | Dharma Prasetyawan |
Date Deposited: | 22 Oct 2020 06:38 |
Last Modified: | 22 Oct 2020 06:38 |
URI: | http://eprints.ummetro.ac.id/id/eprint/126 |
Actions (login required)
View Item |