KEDUDUKAN AHLI WARIS PENGGANTI DALAM PEMBAGIAN MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN KUH PERDATA AGISTA TAMIA PUTRI

PUTRI, AGISTA TAMIA (2023) KEDUDUKAN AHLI WARIS PENGGANTI DALAM PEMBAGIAN MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN KUH PERDATA AGISTA TAMIA PUTRI. Skripsi (S1) thesis, Universitas Muhammadiyah Metro.

[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (62kB) | Preview
[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (4MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (252kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (207kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (61kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR LITERATUR.pdf

Download (121kB) | Preview

Abstract

Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem ahli waris pengganti menurut Kompilasi Hukum Islam dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata serta untuk mengetahui perbandingan ahli waris pengganti menurut Kompilasi Hukum Islam dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian normatif. Hasil dari penelitian ini adalah 1. Sistem kewarisan dalam perspektif hukum Islam dilihat dari ketentuan Pasal 185 KHI ayat (1), maka dapat dikatakan bahwa seorang cucu dapat bertindak sebagai ahli waris pengganti untuk menggantikan kedudukan orang tuanya yang telah meninggal dunia lebih dahulu daripada pewaris. Sistem kewarisan di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dikenal dengan tiga macam sistem penggantian tempat yaitu: penggantian dalam garis ke bawah, penggantian dalam garis ke samping, dan penggantian dalam garis menyimpang yang dimana terdapat pada pasal 842-845 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. 2. Perbandingan hukum tentang ahli waris pengganti bahwa menurut KHI : Bahwa anak yang menggantikan kedudukan orang tuanya adalah anak laki-laki dan anak perempuan dari garis keturunan laki-laki yang orang tuanya sudah meninggal lebih dulu daripada pewaris, sedangkan anak laki-laki dan perempuan dari garis keturunan perempuan tidak berhak menggantikan kedudukan ibunya untuk memperoleh harta dari kakeknya. Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata : Bahwa anak yang menggantikan kedudukan ayahnya itu boleh dari garis keturunan laki-laki maupun dari garis keturunan perempuan, yang terpenting bahwa yang digantikan kedudukannya itu telah meninggal dunia lebih dahulu daripada pewaris dan dia (orang yang digantikan itu) merupakan penghubung antara anaknya (yang menggantikan kedudukan ayahnya) dengan si pewaris.

Item Type: Thesis (Skripsi (S1))
Additional Information: 11/S1 Ilmu Hukum/2023
Uncontrolled Keywords: Hukum Waris, Ahli Waris Pengganti
Subjects: 300 Ilmu Sosial > Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > S1 Hukum
Depositing User: Tri Kris Krisniati
Date Deposited: 01 Feb 2024 07:09
Last Modified: 01 Feb 2024 07:09
URI: http://eprints.ummetro.ac.id/id/eprint/2727

Actions (login required)

View Item View Item